Anak Kampus CPC - Support us

Senin, 19 November 2012

Gak Masuk Nominasi, Pemkot Bandar Lampung Unjuk Sikap

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Pemprov Lampung menilai langkah Pemkot Bandar Lampung melakukan aksi unjuk rasa akibat mendapatkan nilai terendah dalam penilaian Adipura 2012 kurang tepat.

Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang mengatakan, sebagai lembaga pemerintahan, Pemkot Bandar Lampung tidak seharusnya menyampaikan aspirasi dengan cara berunjuk rasa. Pemkot dapat langsung menemui pemprov maupun pemerintah pusat untuk berdiskusi mencari solusi.

"Saya kira tinggal menghadap saja kalau merasa penilaian kurang pas. Ini kan sama-sama lembaga pemerintahan. Justru tinggal bertemu. Bukan melalui demonstrasi," terang Berlian, Senin (11/6/2012).

Menurut Berlian, pemprov tentunya akan membantu setiap pemerintah kabupaten/kota yang mengalami persoalan, untuk hal apapun. "Kalau kabupaten/kota rusak, tentunya provinsi ikut rusak. Pemprov tentu akan turut membela dan berpihak kepada pemkot," ungkap Berlian.

Pemkot Bandar Lampung melakukan aksi unjuk rasa ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) pada Jumat (8/6/2012) dan Senin (11/6/2012). Pemkot pun melakukan berunjuk rasa ke Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Lampung. Aksi tersebut melibatkan beberapa aparatur pemerintahan.

"Pak Gubernur kurang sepakat apabila aparat ikut demonstrasi. Contohnya, waktu pegawai RSUAM melakukan demonstrasi. PNS ikut demonstrasi langsung dipindahkan. Kan tinggal bertemu saja. Tidak perlu demonstrasi," papar Berlian.

Penilaian Adipura oleh tim KLH, menurut Berlian, bisa saja keliru. Pasalnya, tim penilai juga manusia. Meskipun begitu, Pemkot Bandar Lampung tetap harus melakukan koreksi diri. "Kalau memang penilaian kurang bagus, ke depan, hal itu tentunya harus kita perbaiki bersama," tutur Berlian.

Masyarakat Bandar Lampung, sambung Berlian, mungkin melihat Kota Bandar Lampung sudah bersih. Tetapi barangkali, KLH melihat ada kota lain yang lebih bersih. Sehingga, KLH memberikan penilaian lebih baik pada kota lain.