Istilah Jokowi Effect, saya perkenalkan ke publik berkaitan dengan beberapa konten terkait pemilu 2024 dan sebelum Pemilu 2024, atau jauh sebelum diputuskannya Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (kemudian disingkat Paslon untuk seterusnya) Republik Indonesia. Waktu itu, saya memperhatikan beberapa kasus amatan berupa sikap politis yang muncul dipermukaan masyarakat, dimana sebagian sikap politis itu dinilai sebagai reaksi atas populeritasan Joko Widodo (seterusnya disebut Jokowi). Ini tak dapat dipungkiri sosok Jokowi yang mengubah pentas perpolitikan! Jokowi mampu mengubah komunikasi politik menjadi komunikasi sosial, sehingga Jokowi begitu terlembagakan dalam masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik di pelosok atau di pusat wilayah. Saya pikir ini dasar dari sikap-sikap yang sebenanrya mengakui secara tidak langsung reputasi seorang Jokowi dan ditanggap secara politis. Saya melihat sosok Jokowi, memang dibangun di tengah-tengah masyarakat dan sejak Beliau melangkah ke kursi RI 01 (Presiden Republik Indonesia), setiap individu termotivasi untuk merintis usaha ke arah sana. Jokowi mendorong munculnya keberanian individu untuk bermimpi dan terus membangun mimpinya. Jokowi memberikan angin segar, bukan hanya orang di kota saja yang bisa menjadi Presiden, tapi orang dari kampung bisa menjadi Presiden.
Dari Beliau, memiliki arah untuk membangun kepercayaan diri dan kepercayaan publik serta mengubah pentas perpolitikan, dan wajah perpolitikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar